Enhance Oil Recovery ( EOR )
Pengertian pengurasan minyak tahap lanjut atau yang lebih dikenal dengan Enhanced Oil Recovery (EOR) adalah perolehan minyakyang berasal dari salah satu atau beberapa metode pengurasan minyak yang menggunakan energi luar reservoir. Peningkatan perolehan minyaknya (produksi minyak) berasal dari penginjeksian fuida tertentu ke dalam reservoir. Jenis-jenis Metoda EOR yang telah dikenal antara lain:
Thermal Recovery
Salah satu tantangan signifikan yang dihadapi perusahaan minyak selama produksi minyak adalah rendahnya Faktor Recovery (RF) dari Sumur minyak tua. Sumur minyak tua adalah Sumur yang produksinya telah mencapai puncaknya dan mulai menurun. RF rata-rata dari sumur minyak tua di seluruh dunia adalah antara 20% dan 40%. Karena alasan ini, operator sumur minyak telah mencoba beberapa teknik enhanced oil recovery (EOR) yang menawarkan prospek untuk akhirnya meningkatkan faktor recovery dan mempercepat produksi minyak.
Thermal Oil Recovery sejauh ini merupakan metode paling populer yang digunakan di dunia selama tahap tersier pemulihan minyak.
Thermal Recovery adalah teknik EOR yang telah sukses secara komersial. Secara konvensional, thermal EOR biasanya melibatkan pembakaran gas alam untuk menghasilkan steam yang diinjeksikan ke dalam reservoir untuk memanaskan heavy oil guna menurunkan viskositasnya. Steam injection banyak digunakan di reservoir dangkal yang mengandung minyak mentah dengan viskositas tinggi (biasanya berat). Steam Injection memungkinkan memanaskan minyak mentah dalam formasi sehingga menurunkan viskositasnya dan menguapkan sebagian minyak untuk meningkatkan mobilitasnya. Penurunan viskositas membantu mengurangi tegangan permukaan, meningkatkan permeabilitas minyak dan memperbaiki kondisi rembesan reservoir. Penguapan minyak memungkinkan minyak mengalir lebih bebas melalui reservoir dan membentuk minyak yang lebih baik setelah terkondensasi.
Thermal recovery Steam terdiri dari dua kategori berbeda, yaitu:
Solar-generated steam, menggunaan teknologi tenaga surya pemusatan untuk menghasilkan steam(uap). Dimana Cermin digunakan untuk memantulkan dan memusatkan sinar matahari ke penerima yang mengumpulkan energi matahari dan mengubahnya menjadi energi panas. Kemudian Panas ini digunakan untuk menghasilkan uap dari air.
Cyclic steam stimulation, Dalam cyclic steam stimulation sumur yang sama digunakan untuk injeksi uap dan produksi minyak. Pada awalnya, steam diinjeksikan untuk jangka waktu dari beberapa minggu hingga beberapa bulan. Steam yang dimasukkan memungkinkan untuk segera memanaskan minyak di sekitar sumur injeksi melalui pemanasan konvektif sehingga menurunkan viskositasnya. Setelah viskositas target tercapai, injeksi steam berhenti untuk memungkinkan panas didistribusikan kembali secara merata dalam formasi.
Steam flooding, memiliki sumur injeksi dan sumur produksi berbeda satu sama lain. Dimana steam dimasukkan melalui sumur injeksi dan didorong ke arah minyak untuk memindahkannya secara fisik sambil memanaskannya untuk mengurangi viskositas.
Masalah lain untuk EOR termal adalah kontrol suhu reservoir di ladang minyak karena sumur produksi minyak dengan cepat mencapai suhu yang sangat tinggi. Beberapa mekanisme yang telah terbukti memberikan kontribusi besar selama Thermal EOR termasuk pengurangan viskositas minyak mentah, ekspansi thermal, dan penguapan minyak mentah.
Steam Injection Biasanya lebih ramah lingkungan daripada metode EOR lainnya, oleh karena itu, lebih sedikit komplikasi yang muncul saat digunakan. Steam itu sendiri tidak menimbulkan ancaman besar karena hanya mengembun menjadi air, yang tidak menyebabkan polusi.
Gas miscible recovery
Gas Enhanced Oil Recovery (GEOR) telah digunakan secara luas selama beberapa dekade untuk meningkatkan perolehan minyak dari reservoir hidrokarbon. Para peneliti telah bereksperimen dengan penggunaan berbagai jenis gas untuk diinjeksikan ke dalam reservoir, dengan tujuan untuk meningkatkan produksi minyak. Gas-gas ini termasuk Karbon Dioksida (CO 2 ), Nitrogen (N 2 ), Metana (CH 4 ), Etana (C 2 H 8 ), dan Propana (C 3 H 12 ). Gas-gas ini telah diteliti secara menyeluruh selama beberapa dekade terakhir, dan banyak yang telah terbukti berhasil meningkatkan perolehan minyak
Injeksi gas tercampur atau Miscible Gas Flooding adalah proses pendesakan suatu fluida terhadap fluida lain untuk bercampur dan membentuk suatu fasa yan homogen sehingga tidak tampak lagi batas dari masing-masing fluida. Hasil dari pencampuran tersebut dapat keluar dari pori-pori batuan dengan mudah. Tujuan injeksi gas tercampur adalah untuk menurunkan viskositas fluida reservoir serta meningkatkan laju alirnya, sehingga minyak lebih mudah diproduksikan (Ansyori, 2018). Fluida pendesak yang umum digunakan adalah gas CO2, N2, LPG, dan flue gas. Parameter penting yang perlu diketahui pada proses injeksi gas tercampur adalah tekanan pencampuran minimum (MMP), karena bersifat spesifik untuk setiap reservoir. Pendesakan hanya bisa terjadi jika tekanan reservoir diatas MMP. Injeksi gas tercampur akan meningkatkan saturasi minyak. Parameter penting yang perlu diketahui pada proses injeksi gas tercampur adalah tekanan pencampuran minimum (MMP), karena bersifat spesifik untuk setiap reservoir. Pendesakan hanya bisa terjadi jika tekanan reservoir diatas MMP. Injeksi gas tercampur akan meningkatkan saturasi minyak
Gas CO² EOR diinjeksikan ke dalam reservoir dengan berbagai mekanisme, yaitu:
Continuous gas injection, yang melibatkan penginjeksian gas secara terus-menerus tanpa cairan lain, maka akan terjadi penurunan viskositas minyak dan dapat meningkatkan volume minyak
Water alternating gas, di mana gas dan air diinjeksikan dalam siklus yang berurutan. Dengan adanya air yang berfungsi untuk mendorong minyak maka pendesakan akan lebih optimal
Cyclic gas injection, yang juga dikenal sebagai ‘huff-n-puff’. Metode siklus berturut-turut, digunakan sumur yang sama untuk menginjeksikan dan memproduksinya dengan menginjeksikan gas beberapa kali untuk perendaman dan produksi. Metode ini telah terbukti sukses di reservoir konvensional.
Microbial Recovery
Gambar 1. Microbial Enhanced Oil Recovery
Microbial Enhanced Oil Recovery (MEOR) adalah untuk Metode EOR yang memanipulasi fungsi atau struktur lingkungan mikroba di dalam reservoir minyak. MEOR Akan mengikat minyak yang terperangkap pada resevoir kemudian membawanya keluar kepermukaan. MEOR digunakan juga untuk mengatasi masalah parafin dari minyak mentah, yang cenderung untuk memisahkan dari minyak mentah yang mengalir kepermukaan.
MEOR menggunakan mikroorganisme dan metabolitnya termasuk biosurfaktan, biopolimer, asam biogenik, enzim, pelarut, dan biogas.
Mekanisme MEOR ada 2 yaitu:
MEOR pada mekanisme in-situ mikroba dan nutrien diinjeksikan ke reservoir melalui sumur injeksi. Biaya yang digunakan nya pun lebih rendah dan efek yang ditimbulkan tidak di signifikan
MEOR pada ex-situ mikroba di produksi pada bioreaktor terlebih dahulu kemudian di injeksikan ke reservoir. Biaya yang digunakannya pun lebih mahal dan efek yang ditimbulkan di signifikan
Gambar 2. Skema Proses Microbial Flooding Enhanced Oil Recovery
Tidak seperti bahan kimia berbasis minyak bumi lainnya yang digunakan dalam EOR, produk MEOR memiliki keunggulan kemandirian biaya harga minyak mentah, karena mikroorganisme dapat memetabolisme metabolit dengan bahan baku yang murah
Source by:
Green. D. W & Willhite. G. P. Enhanced Oil Recovery. Texas, USA: Society of Petroleum Engineers
Mischenko I.Т. 2001. Enhanced Oil Recovery Methods. Moscuw: Russia Academy Of· Scieпces.
Green. D. W & Willhite. G. P. Enhanced Oil Recovery. Texas, USA: Society of Petroleum Engineers
Mischenko I.Т. 2001. Enhanced Oil Recovery Methods. Moscuw: Russia Academy Of· Scieпces.
Donaldson. E. C, Yen.T.F, & Chilingarian.G.V. 1989. Microbial Enhanced Oil Recovery. USA: Elsevier Science Publishing Company